aksesoris-brio

Thread Rating:
  • 0 Vote(s) - 0 Average
  • 1
  • 2
  • 3
  • 4
  • 5

Alternatif BBM Supaya Mesin Awet Tapi Tetap Hemat :)

#31

Gak ada efek apa2 om cuman untuk regulasi bbm bersubsidi.
Find
#32
kayaknya program pemerintah itu kontradiktif ya? Pabrik motor - mobil makin banyak memproduksi motor - mobil, makin mudah membeli motor - mobil, dan otomatis makin macet... Terus mau pasang alat ini?

Imho terlalu banyak ahli yg terlalu pinter di Indonesia, jadi kalo mau mecahkan masalah, caranya dipilih yang paling rumit, paling canggih.. Hehehe... Just my 2000 rupiahs...
Website Find
#33
(11-13-2013, 02:23 PM)ultrakyo Wrote: Wow mantap tuh :d pinter aja nih om Jared negonya.

(11-13-2013, 02:30 PM)Zikri Irfandi Wrote: mantab 40 juta... Berarti cuma 145 yah? Ane dapat 149, tp Brio E MT.. Jauuuuuuuhhhhh...

Saya beli brio 1.3 E A/T jadinya cuma : 173jt - 40jt = 133jt 04

Caranya gampang om, tapi ini hanya bisa dilakukan pada saat perang diskon (biasanya bulan januari-april)

1. Telp showroom A, nego sama salesnya..anggaplah dikasih diskon 35jt
2. Telp showroom B, nego sama salesnya..bilang di showroom A saya dapat diskon 35jt..alhasil dikasihlah diskon 37jt
3. Telp showroom C, nego sama salesnya..bilang di showroom B saya dpt diskon 37jt..pasti nanti dikasih penawaran yg lebih bagus
4.
5.
6. Begitu seterusnya sampai kita dapat penawaran dimana nilai diskonnya paling tinggi...hehehe 04

Hal ini bisa dilakukan krn bulan Januari-april biasanya tiap dealer sedang berusaha keras utk menghabiskan stok dan rela memperkecil margin.. 04

Selamat mencoba. 16
Find
#34
sayangnya di lampung cuma ada 1 dealer honda om jared... Jadi nggak bisa seperti itu.. 02
Website Find
#35
(11-13-2013, 05:03 PM)ultrakyo Wrote: Ini informasi yang ane punya.

FAQ#1 Implementasi Program SMPBBM


T#1:
Berapa banyakkah target kendaraan yang akan dipasangi RFID tag dalam rangka program SMPBBM?

J#1:
100 juta kendaraan dengan persebaran 80 juta kendaraan roda dua; 11 juta kendaraan roda empat; 6 juta truk angkut; dan 3 juta kendaraan bus di 33 propinsi seluruh Indonesia.


T#2:
Apakah pemasangan RFID tag pada setiap kendaraan wajib dilakukan?

J#2:
Ya, berdasarkan Peraturan Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas (BPH Migas) No.6 tahun 2013. Seluruh kendaraan bermotor yang ingin membeli BBM di SPBU Pertamina wajib memasang Ring RFID.

Pemasangan RFID tag juga tidak dipungut biaya atau gratis dan dapat dilakukan di seluruh SPBU Pertamina dan kantor layanan PT Inti di seluruh Indonesia yang berjumlah 150 buah.


T#3:
Berapa banyakkah SPBU yang akan mendukung program SMP BBM?

J#3:
Seluruh SPBU di Indonesia yang berjumlah sekitar 5.027 buah. Sebanyak 276 SPBU di Provinsi DKI akan menjadi pilot project nasional program SMP BBM.


T#4:
Wilayah manakah yang menjadi prioritas program SMP BBM?

J#4:
Prioritas tahap awal pembangunan sistem SMP BBM adalah berada pada wilayah DKI Jakarta.


T#5:
Apakah dengan terpasangnya RFID tag di kendaraan bermotor berarti program pembatasan BBM mulai berjalan?

J#5:
Pada saat terpasangnya perangkat RFID pada seluruh kendaraan bermotor dan SPBU milik Pertamina, maka program monitoring konsumsi BBM akan langsung berjalan – sedangkan program pembatasan BBM akan sangat bergantung pada kebijakan pemerintah selanjutnya.


T#6:
Apa yang akan membuat program ini sukses?

J#6:
Selain dukungan dari instansi pemerintah, program SMP BBM ini akan sangat tergantung pada tingkat partisipasi masyarakat luas (pengguna kendaraan bermotor) dalam mensukseskan program ini, yaitu kesediaannya memasang RFID tag pada kendaraan bermotornya.


T#7:
Kapankah program SMP BBM ini akan dimulai?

J#7:
SMP BBM akan segera dilaksanakan dalam waktu dekat di wilayah DKI Jakarta pada 276 SPBU Pertamina


T#8:
Kapankah program monitoring dan pengendalian dari SMPBBM dimulai dan hingga kapan?

J#8:
Setelah proses instalasi dan verifikasi sistem pada seluruh SPBU yang ada di Indonesia selesai dilaksanakan, tahap pertama adalah tahap monitoring, selanjutnya tahap pengendalian. Semuanya bergantung kepada kebijakan pemerintah dalam menetapkan waktu dan peraturannya.


T#9:
Apakah keuntungan dari implementasi program SMP BBM ini?

J#9:
Implementasi SMP BBM akan memberikan keuntungan bagi seluruh pemangku kepentingan, keuntungan utamanya adalah untuk menjaga ketahanan energi khususnya energi bahan bakar minyak di Indonesia.


T#10:
Bagaimana jika program ini telah berjalan dan terjadi kerusakan pada alat atau Perangkat SMPBBM, baik yang ada di mobil/kendaraan masyarakat maupun SPBU Pertamina di seluruh Indonesia? Apakah PT INTI siap dengan seluruh kemungkinan yang bakal terjadi, termasuk ketidakpuasan yang memicu keresahan bahkan kekacauan di SPBU Pertamina dan yang di tengah masyarakat?

J#10:
PT INTI sebelumnya telah memikirkan dan merumuskan mitigasi dan penanganan krisis yang disebabkan oleh beberapa hal dalam proyek SMPBBM ini. Termasuk kepercayaan PT INTI, bahwa proyek SMPBBM ini ditujukan untuk rakyat, dari rakyat,
dan oleh rakyat dalam arti yang luas – sehingga dukungan positif atas proyek ini akan diraih.

Di lain pihak, PT INTI dan PT Pertamina sudah dan akan terus berkoordinasi memberikan layanan pelaksanaan SMPBBM di seluruh 5.027 SPBU Pertamina yang tersebar di seluruh Indonesia.


T#11:
Bagaimana jika dalam pelaksanaannya nanti bensin/solar tetap dijual eceran di tepi jalan menggunakan jerry can – apakah ada solusinya dari sistem SMPBBM?

J#11:
Hal di atas berpulang kepada kebijakan pemerintah dan PT Pertamina – namun sepengetahuan kami, hal itu dimungkinkan
dengan beberapa syarat, diantaranya jerry can yang harus dipasangi perangkat RFID sehingga pembelian berapa pun nantinya
akan tetap tercatat dengan baik.


T#12:
Dengan melemahnya kurs Rupiah terhadap US Dollar, apakah pemasangan RFID tag yang tadinya gratis harus membayar nantinya?

J#12:
Hingga saat ini kebijakan dari Pemerintah yang kami jalankan masih menggratiskan pemasangan RFID tag, belum ada instruksi untuk membayar.


T#13:
Apakah sudah akan diterapkan kuota BBM dalam waktu dekat ini?

J#13:
Untuk saat ini belum akan diterapkan kuota, karena jika nanti berjalan di tahap awal baru akan dilakukan tahapan monitoring.








FAQ#2 Tentang RFID Tag

T#1:
Apa saja fungsi RFID tag?

J#1:
Menyimpan identitas kendaraan dalam Sistem Monitoring dan Pengendalian BBM
Memberikan otorisasi pada sistem untuk kendaraan melakukan pengisian BBM
Sebagai alat yang wajib digunakan pada kendaraan untuk pengisian BBM Bersubsidi


T#2:
Apakah RFID tag aman untuk kendaraan bermotor – apakah tidak menyebabkan gangguan frekuensi atau sistem lainnya?

J#2:
Teknologi RFID telah menjalani serangkaian uji coba teknis dan lapangan di berbagai negara, termasuk pada Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) dan beberapa SPBU Pertamina di Jakarta dan Jawa Barat dengan hasil yang menyatakan tingkat keamanan yang sangat baik untuk digunakan pada seluruh jenis kendaraan yang ada di Indonesia.

Selain itu, RFID tag adalah perangkat pasif artinya tidak memancarkan gelombang elekromagnetik aktif, kecuali bila didekatkan dengan RFID reader yang ada pada nozzle (kepala selang pengisian bahan bakar) di SPBU Pertamina. Selain itu, gelombang elektromagnetik yang dipancarkan dari perangkat RFID tag juga sangat rendah dengan daya 0,01 miliwatt – sehingga sangat aman.


T#3:
Apakah mobil yang telah dipasang RFID tag sudah dapat dimonitor pengisian BBM nya?

J#3:
Ya – langsung dapat dimonitor jika seluruh sistem operasional SMPBBM telah berfungsi dengan baik di seluruh SPBU Pertamina


T#4:
Apakah mobil yang telah dipasang RFID tag masih dapat mengisi BBM Bersubsidi (premium atau solar)?

J#4:
Tentu saja bisa – RFID tag berfungsi sebagai identitas digital dari kendaraan untuk dapat mengisi BBM khususnya BBM Bersubsidi


T#5:
Bagaimana jika kendaraan yang ingin melakukan pengisian BBM pada SPBU Pertamina namun tidak memiliki RFID tag?

J#5:
Bahan bakar minyak (BBM) milik Pertamina nantinya hanya akan dapat disalurkan pada kendaraan dengan identitas tercatat pada sistem monitoring dan pengendalian bahan bakar minyak Pertamina (SMPBBM). Artinya, kendaraan yang hendak mengisi bahan bakar di seluruh SPBU Pertamina harus memasang terlebih dahulu RFID tag yang dapat dipasang gratis.


T#6:
Apakah teknologi RFID hanya untuk memonitor konsumsi BBM Bersubsidi (premium dan solar)?

J#6:
Untuk saat ini, fokusnya memang untuk memonitor konsumsi BBM bersubsidi.


T#7:
Ada berapa jenis RFID tag yang dapat dipasang pada kendaraan roda 4 dan lebih?

J#7:
Saat ini ada 5 (lima) jenis RFID tag berbentuk lingkaran yang disesuaikan dengan diameter mulut tangki bahan bakar (fuel inlet)
dari beragam jenis kendaraan yang ada di Indonesia.


T#8:
Bagaimana dengan mobil/kendaraan yang sudah dipasang RFID tag, tetapi dicopot/dirusak apakah masih dapat mengisi BBM bersubsidi?

J#8:
Tidak dapat. Harus dipasang ulang kembali di pos registrasi yang ada di beberapa tempat dan SPBU Pertamina.


T#9:
Dari mana RFID tag diimpor dan siapa yang merancang?

J#9:
PT INTI merancang sistem RFID tag dan mengimpornya dari Cina dan Korea Selatan








FAQ#3 Instalasi RFID tag pada kendaraan roda 4 dan lebih

T#1:
Apa saja tahapan pemasangan RFID tag?

J#1:
Didata dengan input data STNK kendaraan – difoto dan input ke dalam program database PT Pertamina
Diprogram sesuai jenis kendaraan – menggunakan issuing device
Dipasang RFID tag
Dibaca – lalu siap berfungsi sebagai alat monitor program SMPBBM


T#2:
Bagaimana bentuk RFID tag dan pada bagian mana dipasang pada kendaraan?

J#2:
RFID tag berbentuk lingkaran dan dilengkapi dengan sebuah chip. Dipasang menggunakan lem yang tidak merusak body mobil pada mulut tangki bahan bakar (fuel inlet) setiap kendaraan.


T#3:
Apakah pemasangan RFID tag ini untuk membatasi pengisian BBM?

J#3:
Tidak – jika RFID tag ini sudah terpasang di kendaraan/mobil akan berfungsi sebagai identitas digital untuk tahap monitoring dari program SMPBBM. Jumlah BBM yang dibeli di SPBU Pertamina nantinya akan langsung terekam di data center PT Pertamina dan digunakan sebagai data strategis.


T#4:
Apakah pemasangan RFID tag ini berlaku untuk seluruh kendaraan berbahan bakar subsidi maupun non subsidi?

J#4:
Ya – seluruh kendaraan dinas mapun pribadi, baik berbahan bakar subsidi (premium) maupun non subsidi (pertamax) diharuskan memasang RFID tag sebagai alat kontrol monitoring pembelian BBM, sehingga nantinya seluruh data transaksi dapat tercatat dan tersimpan dengan baik di pusat data PT Pertamina sebagai data strategis


T#5:
Apakah pemasangan RFID tag pada kendaraan dinas/pribadi ini gratis atau berbayar?

J#5:
Gratis alias tidak bayar


T#6:
Kenapa tidak berbayar? Siapakah yang membiayai pemasangan RFID tag pada seluruh kendaraan bermotor?

J#6:
Karena program ini dibiayai dari APBN (Anggaran Pembangunan dan Belanja Negara) dan PT Pertamina sebagai bagian dari program PSO (Public Service Obligation) PT Pertamina.


T#7:
Berapa lama waktu yang diperlukan untuk pemasangan RFID tag pada sebuah kendaraan roda empat/mobil?

J#7:
Diperlukan waktu sekitar 5-10 menit untuk proses pemasangan RFID tag sekaligus pendaftaran program SMPBBM


T#8:
Kenapa hanya baru/hanya kendaraan roda empat saja yang dipasangi RFID tag?

J#8:
Untuk tahap awal, target pemasangan RFID tag program SMPBBM, memang pada kendaraan roda empat dan lebih, baru nanti kendaraan roda 2/sepeda motor.

Wah lengkap bgt infonya, thanks om Ultrakyo Smile
Find
#36
Ini mobil ajib banget buat para sopir yang ketahuan ngadem di mobil waktu nunggu anak sekolah majikan/majikannya.

Kaget ama brio saya yang, FC nya jadi 5,6 (jarak sekolah anak saya 3km PP)
Saya tanya, bapak ngebut ya...

Dijawab, nga kok. Tadi saya nunggu di mobil karena panas diluar (ngaku mode on)109
Find
#37
Hahaha, ketahuan deh dari fcnya, seharusnya di reset dulu tuh sebelum jalan plg 10
Find
#38
nah.. Ajarin supirnya cara ngereset om Miko.. Hehehe
Website Find
#39
om mau tanya nih, kalo gonta ganti dari premium ke pertamax terus premium lagi ada dampakny nggak ke mesin....?
trims...
Find
#40
Brio Gen 1 memang masih diizinkan pakai RON88, jadi nggak masalah untuk Brio Gen 1 om akhmad.. Kecuali kalo mesin yang harusnya minum RON92, dikasih premium.. Itu yang jadi masalah..
Website Find




Users browsing this thread: 1 Guest(s)