Maap nih ikut nimbrung.
Saya akan coba sharing pengalaman setelah menempuh perjalanan hampir sekitar 400Km dari darah Pangandaran menuju Jakarta dengan Brio Satya E/MT.
Malam sebelum berangkat saya isi Full tank. Saat itu masih ada sekitar 2 strip lagi BBM tersisa. Saya isi dengan Pertamax RP. 150 ribu dan premium sesanya sampe full (sekitar 100 ribu).
Trip meter & FC saya reset lagi ke 0 dan total Trip adalah 1407 Km
Stage 1 : Pangandaran - Banjar
Berangkat jam 5.30 pagi dengan kondisi jalan masih sangat lancar.
Berangkat sendirian dengan bagasi berisi Beras, singkong, pepaya dan opak dengan berat sekitar 20-30Kg hue..hue...
20 Km pertama, setelah pangandaran terdapat jalan berkelok dan turun naik. Setelah itu didominasi jalan relatif datar. Memasuki daerah banjarsari & banjar agak tersendat karena banyak anak-anak berangkat sekolah dan orang berangkat kerja karena waktu itu hari senin.
Check point pertama adalah kota Banjar (rumah mertua, hue..hue...)
Dengan cara mengemudi cenderung eco (karena jalanan lancar), FC menunjukan 23,3 Km/l dengan total trip 84,9 Km.
Stage 2 : Banjar - Bandung
Pada stage kedua ini, jalan didominasi oleh tanjakan dengan kontur berbelok-belok. Yang sudah biasa menggunakan jalur selatan Jabar mungkin tidak asing lagi. Ditambah dengan mulai banyaknya Bis AKAP dan Truk gandeng serta beberapa pasar rakyat. Pada titik tertentu masih bisa mendapatkan eco: Misalnya jalur ciamis-ciawi lewat bypass panumbangan.
Sebelum masuk Tol Cileunyi instirahat dulu sambil ambil foto. Didapatkan trip 193,6 Km dengan FC 21,5 Km/l.
Stage 3 : Bandung-Cikampek
Pada stage 3 ini masuk jalan TOL Cileunyi dan cipularang. Lewat padalarang ada hujan lumayan deras tetapi tidak lama. Melewati speed 110Km/Jam si Brio-Citumang ane masih lumayan stabil, dan diusahakan selalu dapat eco mode walaupun speed diatas 100Km/jam dengan menggunakan final gear dengan kombinasi RPM feeling saja hue..hue...
Pada saat tertentu harus bejek gas lebih dalam ketika menyalip dengan mngormankan eco mode. Jalanan cenderung lancar karena saat itu habis lohor.
Pada KM 62 ngambil istirahat dulu dan ambil foto. Trip 305,7 Km, dan FC 23,2 Km/l.
Stage 4 : Cikampek-Depok
Pada stage terakhir ini jalanan hampir sama dengan bandung-cikampek, kecuali setelah masuk cikarang menjadi agak padat. Sehabis Bekasi barat langsung ambil lingkar luar dan keluar tol di Tanjung barat menuju depok. Jalur ke depok ramai lancar karena belum saatnya orang pulang kerja. Jam 14.50 sampailah ke depok.
Perjalanan yang panjang karena sendirian gak ada teman ngobrol, hue..hue..hue...
Didapatkan total trip 391,7 Km dan FC 21,2 Km/l.
Beberapa poin yang bisa ane sampaikan :
1. Total trip dari Pangandaran-Depok = 1799 -1407 = 392 Km.
Hampir sama dengan total trip yang ada di MID
2. Menurut ane Di jalan TOL si Brio-citumang ini masih trgolong stabil, walaupun masuk speed 110 Km/jam.
3. Konsumsi > 20 Km/l (pembacaaan dari MID) menurut ane bisa dikategorikan masih ekonomis walaupun menggunakan BBM oplosan.
4. Ane belum sempa melakukan perhitungan full-to-full karena saat itu dompet menipis, hue...hue... Tetapi mungkin bisa dianalogikan berikut :
- Total bar pada fule meter ketika Full adalah 6 buah bar dengan asumsi total BBM terisi full 35 liter (kapasitas tangki).
- Sampai ke depok masih tersisa 7 Bar (lebih dari 1/2 tangki terisi).
- Jika ukuran tangki presisi antara full kapasitas dengan 1/2 kapasitas, maka masih ada lebih dari 17 liter BBS tersisa.
- Jika bisa diibaratkan begitu, maka untuk jarak 392 Km menghabiskan sekitar 17 liter dengan FC > 21 Km/l (tanpa memperhitungkan BBM cadangan)). Masih ekonomis menurut ane, hue..hue...
Sekian sharing dari saya, semoga berguna bagi siapa saja yang kebetulan membacanya.
Silahkan jika ada masukan, cacian atau makian akan saya terima dengan lapang data, hue...hue...
Wassalam.