Seperti halnya HU tadi, Speaker kalo diibaratkan dengan tubuh manusia adalah mulut atau pita suara, dia yang bertugas mengubah energi listrik ke dalam bentuk energi suara (masih inget fisika dasar ngga? hehehe), sehingga bisa dinikmati oleh telinga kita.
Kemampuan telinga manusia itu sangat terbatas, hanya mampu mendengarkan frekuensi antara 20hz-20000hz. Sayangnya tidak ada satupun speaker yang mampu mengakomodir frekuensi selebar itu, oleh sebab itu speaker dibagi lagi menjadi beberapa tipe :
- Tweeter, biasanya berukuran 1" (tapi ada juga sih yang gede sampe 4"), digunakan untuk mengeluarkan suara dengan frekuensi High, biasanya di atas 2000 hz (2 KHz),
- Midrange untuk frekuensi midlow to mid high, biasanya berukuran 2.5" - 4", digunakan untuk mengeluarkan suara tengah (sebagian besar suara vokal & alat musik dikeluarkan oleh speaker jenis ini), biasanya main di frekuensi antara 200 Hz – 3000 Hz
- Midbass untuk frekuensi midlow, biasanya berukuran 4" - 6.5" (walaupun ada juga yang 7" atau 8", tapi jarang banget), untuk mengeluarkan suara mid low seperti suara bass betot dan sejenisnya, main di frekuensi 50 Hz – 250 Hz
- Subwoofer untuk frekuensi Low di bawah 50 Hz, biasanya suara kick drum dan semacamnya, ukurannya bervariasi, mulai dari 6"-18", tapi yang paling umum dipake adalah 8", 10", atau 12"
Nah bagaimaana membaginya agar masing2 speaker tersebut bertugas sesuai fungsinya (tweeter hanya frekuensi high, midbass hanya frekuensi midlow, dst)? itulah fungsi dari crossover. Crossover ada yang pasif ada juga yang aktif. apa bedanya?
- Crossover pasif : metode pemotongqan frekuensi dengan menggunakan rangkaian komponen yang tidak bisa kita atur / setting kecuali kita mengganti komponen yang dipergunakan. Biasanya kalo kita membeli speaker set / speaker component / speaker split, pasti sudah dilengkapi dengan crossover pasif
- Crossover aktif : pemotongan frekuensi bisa kita atur sesuka kita hanya dengan memutar potensio di power amplifier, atau setting di HU, atau menggunakan crossover aktif after market yang terpisah
Untuk speaker dengan konfigurasi 2way, maka hanya ada midbass & tweeter, dimana frekuensi midhigh sebagian besar akan dihandle oleh midbass dan sebagian kecil oleh tweeter, sedangkan untuk konfigurasi 3way, terdiri dari tweeter, midrange dan midbass.
Mana yang lebih baik, 3way atau 2way? masing-masing punya kelebihan dan kekurangan
2way :
+ simpel, praktis, dan ngga menghalangi pandangan, range harga antara 500.000 - puluhan juta, bisa plug n play tanpa amplifier tambahan
- karena sebagian besar frekuensi di handle oleh midbass, maka kerja midbass terlalu berat, suara ada yang kurang lengkap keluar
3way
+ suara lengkap, rapi, lebih terdengar pemisahan antara vocal & alat musik karena kerja masing2 speaker lebih enteng, secara kosmetik tapak lebih bagus
- harga ngga ada yang di bawah sejuta, pemasangan ribet dan mahal karena harus bikin housing / pilar, suka ngalangin pandangan, sebagian besar butuh amplifier
Layaknya pita suara, speaker juga punya keterbatasan, laki-laki dan perempuan suaranya beda, orang yang suaranya cempreng tetep aja ngga bisa nyanyi kaya michael buble. Banyak hal-hal yang membatasi, antara lain material konus, ukuran magnet, dll. nanti akan di bahas lebih lanjut....
Nah bagaimana dengan subwoofer?
Seperti saya tulis di atas, yang umum dipake adalah ukuran 8", 10", dan 12". secara teori, kalo kita ingin suara bass yang rendah, gunakan yang diameternya besar (namun sayangnya kedodoran buat lagu2 yang bass nya cepet), sedangkan kalo butuh bass yang speed nya kenceng, gunakan diameter kecil (namun dia tidak bisa terlalu rendah). Tapi itu teori, ada kok sub 8" yang suaranya lebih rendah daripada 12".... *coleh @budi darmawan
Pada intinya, sesuaikan lah speaker yang ingin kita beli dengan selera musik kita, kalo boleh nyaranin, cari speaker yang harganya di atas 1 juta deh, lebih nyaman di kuping, suara high nya ngga nusuk....
Seperti yang selalu saya bilang di semua tulisan saya, jika kita merasa barang yang kita miliki dan pake udah cukup (salah satunya adalah speaker, entah itu OEM atau after market), so STOP, jangan ganti, silahkan pikirkan upgrade sektor lainnya jika audio anda ada keluhan....
Thanks
Fiqi-014
copy paste dari berbagai sumber, ditambahin sedikit modifikasi dari pengalaman yang cuma secuil...maaf kalo ada salah2 kata....
BrioKustik |
Clarion / Alpine | Audible Physics | LM Audio | Crescendo | Stinger | RAMM | Automat | Jacaranda | STP
Mundu Tiga Audio | RawaManGun |
Clarion / Alpine | Audible Physics | LM Audio | Crescendo | Stinger | RAMM | Automat | Jacaranda | STP
Mundu Tiga Audio | RawaManGun |
06-02-2014, 09:11 AM