KEREN KOMUNITAS NYAH NYOH UNTUK JOGJA

  • Komunitas Nyah Nyoh Untuk Jogja punya cara Unik untuk Berkontribusi terhadap Kemajuan Kota Jogja, contohnya dengan menuliskan Tulisan Aksara Jawa "ANA" sebagai tanda "ADA" jalan berlubang di Jalanan Kota Jogja sebagai perhatian mereka agar PEMDA KOTA JOGJA dan DINAS PU segera bekerja memperbaiki Jalan berlubang. Bahkan Mereka berinisiatif memperbaiki dan menambal Jalan yang Berlubang dengan Dana Swadaya Mereka Sendiri jika PEMDA Kota Jogja dan DINAS PU tidak segera memperbaiki Jalan Berlubang itu. Ini sekaligus teguran buat PEMDA dan DINAS PU yang kurang Lincah dan Cepat mengambil tindakan terhadap Jalan Berlubang di Kota Jogja.





    NYAH NYOH UNTUK JOGJA
    Usia mereka masih muda. Kebiasaan mereka nongkrong sampai malam. Namun karena sering nongkrong itu lalu berbuah ide sederhana namun bermanfaat nyata.
    Mereka adalah orang-orang, menurut saya, yang mencintai Jogja dengan sepenuhnya. Yang membuktikan cintanya.


    Mungkin saat nongkrong-nongkrong itu mereka membicarakan berbagai hal tentang kondisi Jogja. Mereka kecewa, mungkin sebel juga, dengan banyaknya jalan yang berlubang. Jalan berlubang ini salah satu yang menyebabkan kecelakaan.


    Tapi buat apa bila hanya sebatas kecewa? Hanya sebatas menggerutu? Karena itulah, seperti yang saya dapatkan informasinya dari media online, bermula pada Oktober 2015 mereka pun memutuskan untuk turun langsung di gelapnya malam, untuk menuntaskan rasa galau mereka terhadap jalan berlubang.
    Dengan modal seadanya, dengan urunan dari setiap orang yang terlibat, mereka bawa cangkul, semen, koral, pasir dan berbagai alat lainnya untuk memperbaiki jalan yang berlubang.
    Mereka, puluhan pemuda itu menamakan dirinya Jogja Nyah Nyoh (JNN). Saya tidak tahu kenapa mereka menyebut dirinya Nyah Nyoh, yang secara sekilas artinya adalah memberi dengan “lepas, ikhlas.”
    JNN ini saban Rabu malam setiap minggunya pada jam 23.00 hingga jam 03.00 mereka habiskan di jalanan yang mulai sepi, sambil mengangkut alat-alat dan bahan baku seadanya dengan menggunakan motor.
    Menurut mereka dari pada menunggu perbaikan yang mereka anggap lamban, JNN memutuskan untuk melakukan sebuah tindakan penyelamatan pertama dari pada jalanan makin rusak dan berjatuhan korban di jalanan saat berkendara.


    Perjalanannya selama enam bulan ini, ratusan lubang telah mereka tambal dan banyak pula masyarakat DIY yang ikut terlibat terhadap kegiatan sosial ini.


    Jogja Nyah Nyoh adalah contoh nyata PARTISIPASI warga dalam membangun kota. Membangun kota memang memerlukan partisipasi dan kolaborasi dari warganya.


    Namun apa yang dilakukan oleh Jogja Nyah Nyoh juga merupakan kritikan terhadap pemerintah.
    Saat memperbaiki jalan, seperti tertulis pada laman Tribun Jogja, JNN pun kerap menyampaikan beberapa kritik dengan menuliskan sesuatu di dekat jalan yang telah mereka perbaiki. Layangan pesan itu mereka katakan sebagai aksi bagi pihak yang mereka anggap lamban untuk memperbaiki fasilitas umum yang nyaman, yang sudah seharusnya menjadi hak bagi setiap masyarakatnya.
    Bagaimana menurut poro sedulur..?
    Saya yakin masih banyak lagi warga yang mencintai Jogja, dan tanpa ragu siap untuk Nyah Nyoh untuk Jogja dalam berbagai bentuknya.
    Menjadikan Jogja untuk menjadi Seyogyanya Jogja…
    Salam seyogyanya,


    Copas dari status Kharisma Utomo Mulyodinoto