01-16-2015, 06:04 PM
Sekedar Sharing.
Dikutif dari :http://www.saft7.com/memilih-test-pen-untuk-mobil-injection/#more-2300
Untuk kendaraan yang bermesin jenis Injection, menggunakan komputer mesin (ECU) untuk mengatur seluruh sistem kerja mesin. Banyak jalur-jalur pelistrikan yang berhubungan antara sensor-sensor dan aktuator di mesin dengan ECU. Arus yang ada pada jalur pelistrikan itu belum tentu bertegangan 12 volt, bisa saja berupa suatu nilai besaran resistansi, besaran voltase yang sangat rendah dalam satuan mV dan sebagainya.
Pendek kata, pelistrikan mobil bermesin injeksi (injection) bisa dikatakan sensitif.
Maksimum beban arus yang cukup aman untuk pengetesan dengan Test Pen adalah sebesar 20mA saja!.
Maka dalam hal ini Test Pen otomotif yang dikatakan aman untuk utak-atik mesin Injeksi adalah Test Pen LED, karena hanya membebani arus sebesar kurang dari 15mA.
Akibat dari menggunakan Test Pen Bohlam ke suatu jalur pelistrikan yang sensitif adalah terbakarnya komponen elektronik baik itu berupa sensor atau komponen yang ada di dalam ECU, yang menyebabkan ECU rusak/terbakar.
Tidak hanya ECU, tetapi untuk kendaraan yang dilengkapi dengan modul-modul seperti Module ABS, Body Computer, Light Module, Transmission Module (matic), dsb. Juga sensitif terhadap test pen bohlam.
Jadi, mulai sekarang, jika kita sedang di bengkel memperhatikan montir yang memperbaiki kelistrikan mobil kita, dan dia menggunakan Test Pen Bohlam, segera sampaikan akibat buruk dari alat tersebut.
Semoga bermanfaat.