Thread Rating:
  • 0 Vote(s) - 0 Average
  • 1
  • 2
  • 3
  • 4
  • 5
Sekilas Mengenai Power Amplifier
#11

(08-22-2014, 05:46 PM)Lius_zanetti Wrote: Angkatttt Celengannnn Semarrrr.... Siap...siappp dibantingggg...... Nangis.PNGGosong.PNG

celengan mana lagi om....dah dibanting2in semua...Hahaha.PNGHahaha.PNGHahaha.PNG

(08-25-2014, 09:50 AM)FiQi Wrote: Lanjut sedikit ah...
Kita sering denger ada amplifier 4 channel, 2 channel, 5 channel, apa bedanya? apa pula ampli monoblock itu?

Channel atau bahasa Indonesianya kanal, secara mudahnya bisa kita sebut sebagai jumlah saluran keluar atau output dari amplifier. Jadi kalau kita lihat ada amplifier 4 channel, berarti dia punya 4 jalur output, kalau 2 channel berarti 2 jalur output, dst. Nah, apa pula ampli monoblock itu? itu adalah nama lain dari amplifier 1 channel, yang biasa digunakan untuk menghandle subwoofer.

Nah untuk apa sebenernya kanal-kanal tersebut?
Gampangnya adalah, jumlah kanal mencerminkan jumlah speaker yang dapat dihandle oleh amplifier tersebut. jadi kalau kita bicara amplifier 4 channel, berarti dia paling tidak bisa menghandle 4 buah speaker, masing-masing channel menghandle 1 buah speaker secara langsung. Ini saya belum bicara mengenai rangkaian seri atau paralel, hambatan 4 ohm atau 2 ohm, dll ya, saya bicara dari sisi yang mudahnya saja, 1 channel dihubungkan dengan 1 speaker, biar ngga ada yang salah tangkep. Saya takutnya karena ngga ngerti apa yang saya omongin, malah nganggep saya sharing karena mau jualan...

Nah bagaimana implementasinya di brio?
Paling mudah menggunakan power amplifier 4 Channel untuk menghandle 4 buah speaker brio, depan dan belakang. lalu bagaimana jika kita mau pasang subwoofer? Kalo pake ampli 4 channel, berarti abis dipake buat speaker aja dong, subwoofer ngga kebagian...

Jangan salah, konfigurasi umum dari power 4 channel yang dipasang di ke-4 speaker mobil adalah:
- channel 1 untuk speaker kiri depan
- channel 2 untuk speaker kanan depan
- channel 3 untuk speaker kiri belakang
- channel 4 untuk speaker kanan belakang
nah, jika kita menggunakan subwoofer, konfigurasinya diubah menjadi:
- channel 1 untuk speaker kiri depan
- channel 2 untuk speaker kanan depan
- channel 3 dan 4 dijadikan satu untuk menghandle subwoofer
lalu bagaimana dengan speaker belakang? speaker belakang tidak usah menggunakan amplifier tambahan / external, cukup dihubungkan ke head unit secara langsung dan menggunakan amplifier internal head unit, sama seperti standard, ngga usah diubah2.

tentu saja subwoofer yang akan disambungkan dengan power 4 channel punya beberapa persyaratan (bukan syarat mutlak, tapi sebaiknya), antara lain adalah subwoofer single coil dengan diameter tidak terlalu besar dan tidak membutuhkan daya besar untuk membuat dia "bernyanyi" secara maksimal...terus bagaimana kalau mau pake sub double coil atau yang diameternya 15"? sebaiknya pake power khusus yang disebut monoblock tadi....lalu bagaimana dengan subwoofer aktif? ngga usah pusing, dia udah pake amplifier internalnya (makanya dia disebut aktif), tinggal colok aja...

udah dulu ah....

kalo untuk tweeter sama midrage gmana om fiq??? apakah perlu atau nggak?
Reply
#12
(08-25-2014, 05:57 PM)Shan Shine Wrote: celengan mana lagi om....dah dibanting2in semua...Hahaha.PNGHahaha.PNGHahaha.PNG


kalo untuk tweeter sama midrage gmana om fiq??? apakah perlu atau nggak?

hehehe
kalo kita bicara tweeter dan midrange, berarti udah naik 1 level lagi, kita bicara penggunaan power untuk speaker split atau komponen, 2way ataupun 3way....

speaker split 2 way atau 3 way, memang memiliki output lebih banyak drpd speaker std (lihat ke sharing mengenai speaker), tp yg perlu diperhatikan terkait dengan power amplifier adalah input nya. bisa kita liat bersama di topik speaker, pada foto yg saya lampirkan, ada kotak kecil yg bernama pasif crossover, yg berfungsi untuk membagi frekuensi suara, kl di 3way berarti membagi suara ke tweeter midrange dan midbass, kalo 2 way berarti membagi suara ke tweeter midbass. Nah, suara yg dibagi itu adalah outputnya, masing2 pasif crossover memiliki output 2 atau 3 tergantung jumlah speakernya, bagaimana dengan input daya yg masuk ke pasif crossover tadi? sebagian besar, tetep ada 1 input untuk masing2 pasif crossover, sehingga dari power amplifier, tetep menggunakan 1 chnl untuk 1 pasif crossover, yg kemudian dibagi ke 2 atau 3 speaker tadi...

ini biasa disebt sistem pasif, krn menggunakan yg disebut pasif crossover, bagaimamana dengan sistem aktif? bagaimana dengan yg disebut bi amp? hehehe pelan2 ya...
Reply
#13
(08-25-2014, 09:50 AM)FiQi Wrote: Lanjut sedikit ah...
Kita sering denger ada amplifier 4 channel, 2 channel, 5 channel, apa bedanya? apa pula ampli monoblock itu?

Channel atau bahasa Indonesianya kanal, secara mudahnya bisa kita sebut sebagai jumlah saluran keluar atau output dari amplifier. Jadi kalau kita lihat ada amplifier 4 channel, berarti dia punya 4 jalur output, kalau 2 channel berarti 2 jalur output, dst. Nah, apa pula ampli monoblock itu? itu adalah nama lain dari amplifier 1 channel, yang biasa digunakan untuk menghandle subwoofer.

Nah untuk apa sebenernya kanal-kanal tersebut?
Gampangnya adalah, jumlah kanal mencerminkan jumlah speaker yang dapat dihandle oleh amplifier tersebut. jadi kalau kita bicara amplifier 4 channel, berarti dia paling tidak bisa menghandle 4 buah speaker, masing-masing channel menghandle 1 buah speaker secara langsung. Ini saya belum bicara mengenai rangkaian seri atau paralel, hambatan 4 ohm atau 2 ohm, dll ya, saya bicara dari sisi yang mudahnya saja, 1 channel dihubungkan dengan 1 speaker, biar ngga ada yang salah tangkep. Saya takutnya karena ngga ngerti apa yang saya omongin, malah nganggep saya sharing karena mau jualan...

Nah bagaimana implementasinya di brio?
Paling mudah menggunakan power amplifier 4 Channel untuk menghandle 4 buah speaker brio, depan dan belakang. lalu bagaimana jika kita mau pasang subwoofer? Kalo pake ampli 4 channel, berarti abis dipake buat speaker aja dong, subwoofer ngga kebagian...

Jangan salah, konfigurasi umum dari power 4 channel yang dipasang di ke-4 speaker mobil adalah:
- channel 1 untuk speaker kiri depan
- channel 2 untuk speaker kanan depan
- channel 3 untuk speaker kiri belakang
- channel 4 untuk speaker kanan belakang
nah, jika kita menggunakan subwoofer, konfigurasinya diubah menjadi:
- channel 1 untuk speaker kiri depan
- channel 2 untuk speaker kanan depan
- channel 3 dan 4 dijadikan satu untuk menghandle subwoofer
lalu bagaimana dengan speaker belakang? speaker belakang tidak usah menggunakan amplifier tambahan / external, cukup dihubungkan ke head unit secara langsung dan menggunakan amplifier internal head unit, sama seperti standard, ngga usah diubah2.

tentu saja subwoofer yang akan disambungkan dengan power 4 channel punya beberapa persyaratan (bukan syarat mutlak, tapi sebaiknya), antara lain adalah subwoofer single coil dengan diameter tidak terlalu besar dan tidak membutuhkan daya besar untuk membuat dia "bernyanyi" secara maksimal...terus bagaimana kalau mau pake sub double coil atau yang diameternya 15"? sebaiknya pake power khusus yang disebut monoblock tadi....lalu bagaimana dengan subwoofer aktif? ngga usah pusing, dia udah pake amplifier internalnya (makanya dia disebut aktif), tinggal colok aja...

udah dulu ah....


Nyimak sambil Ngelus-Ngelus Celengannn..... Nangis.PNGNangis.PNG
Website Find
Reply
#14
(08-26-2014, 08:36 AM)Lius_zanetti Wrote: Nyimak sambil Ngelus-Ngelus Celengannn..... Nangis.PNGNangis.PNG

awas membesar lho om....
celengannya lho, bukan isinya.... Cool.PNG
Reply
#15
om fiq...ane liat ada kelas a, b, atau a/b...bah macam apa pula lagi tuh om fiq??
trs ada yang Wattnya berbeda2, sebetulnya komposisi watt diberapa yang dibutuhkan?

mohon pencerahannya suhu??? soalnya keder jg kalo baca2 speknya,...hhehehehe
Reply
#16
(08-26-2014, 09:23 AM)Shan Shine Wrote: om fiq...ane liat ada kelas a, b, atau a/b...bah macam apa pula lagi tuh om fiq??
trs ada yang Wattnya berbeda2, sebetulnya komposisi watt diberapa yang dibutuhkan?

mohon pencerahannya suhu??? soalnya keder jg kalo baca2 speknya,...hhehehehe

* Sebenernya ini bukan kapasitas saya menjelaskan, karena ilmu saya belum sampe segitu, saya copas dari salah satu guru saya aja ya, mr.Jey alias Minds dr modcom, ngga tau dimana dia sekarang...

[Tutorial] Amplifier Class
1.1 Introduction
Di mobile environment, sekarang dikenal 4 tipe power yang paling populer :
1. Class a/b (terpopuler)
2. Class D (terpopuler untuk sub)
3. Class A (terpopuler di audiophile)
4. Class X (terpopuler di kalangan SPL mania Tongue)

Kebanyakan power untuk mobile environment( car) menggunakan class a/b...

1.2. Apa Dasar pemilihan kelas?
Kelas dipilih berdasarkan topologi penempatan transistor, feedback yang dipakai dan sebagainya yang sebagai user ,kita gak gitu perlu tau. Kelas juga dipilih berdasarkan gelombang Sinus yang dibentuk (untuk class A dan B)

2.1 Class A
Overview :
- Kelas ampli pertama, hampir semua produk HOME Audio pake kelas ini.
- Suara yang konon "warm"
- Salah satu dari 2 Basic Class dari amplifier.

Amplifier yang memakai : Audison THESIS HV VENTI , TruTechnology A Class, Sinfoni Desiderio, dst. dst. (termasuk, tenggorokan loh)
Pro :
1. Gelombang output (keluaran) murni gelombang sinus (seperti kita berbicara aja), jadi amplifier ini diagung2kan oleh para sq ers yg menginginkan sinyal yang sempurna.
2. Distorsi yang kecil.
3. Tenaga(Power) yang cukup besar.

Cons :
1. PANAS BOS! Karena topologi yang mengharuskan transistor dalam kondisi ON dan arus konstan mengalir ke transistor
2. Efisiensi sangat kecil, sekitar 15% secara praktek akibat panas dan sebagainya. namun efesiensi bisa ditingkatkan oleh penggunaan heatsink dan fan yang bagus
3. Harganya mahal euy, Hampir seluruh amplifier mobil class A berharga 2 digit
4. Kurang cocok untuk mendrive subwoofer akibat (pada umumnya) power class A berjalan pada mode hi voltage , jadi untuk impedansi rendah yang butuh arus tinggi (hi current) kurang bertenaga.
5. Mayan boros aki, akibat constant current drawing pada no.1 Smiley

2.2 Class B
http://upload.wikimedia.org/wikipedi...er_Class_B.png
Overview :
- Kelas dengan efisiensi kedua tertinggi setelah kelas D
- Tidak cocok untuk audio
- Basic Class kedua
- Kalau mau dipaksa untuk audio harus menggunakan teknik push-pull untuk membentuk semi a/b tetapi tidak dianjurkan untuk mendrive sub.

Contoh Amplifier : - (tapi kalo gak salah Braxton pernah keluarin B series yang pake class B )

Pro :
1. Efisiensi sangat tinggi (70% an)

Cons :
1. Tidak cocok untuk audio operation

2.3 Class A/B
http://upload.wikimedia.org/wikipedi..._Push-pull.png

push pull class B yang telah dimodifikasi sehingga jeda antara gelombang phase negatif dan positif bisa direduksi
OVerview :
1. "Penggabungan" antara Sine Wave Output ala Class A dan efisiensi Class B
2. Sangat Cocok untuk penggunaan amplifier untuk car environment
3. Kelas Amplifier yang paling populer

Pro :
1. Panas yang dihasilkan relatif rendah (dibanding Class A)
2. Supply Listrik yang diperlukan tidak begitu tinggi
3. Harganya relatif murah
4. Semi Sine Wave mendekati Class A
5. Efisiensi cukup tinggi (sekitar 40-50%)
6. Suara yang terkontrol (terutama untuk drive sub)

Cons :
1. Gelombang mungkin sedikit rusak
2. Sangat bergantung pada power supply untuk tenaga
3. Sangat bergantung pada transistor
4. Heatsink harus bisa menghantarkan panas dengan baik

2.4 Class D
Overview:
- Amplifier dengan efisiensi tertinggi dan terhitung dingin
- Amplifier populer untuk SPL
- Merupakan amplifier yang menggunakan teknik PWM (pulse width modulator) jadi signal analog, diubah ke digital, baru dijadikan analog lagi.

Pro :
1. VERY RECOMMENDED FOR SUB!
2. Efisiensi tertinggi (80-90%)
3. Tenaga yang cukup besar walaupun watt kecil akibat efisiensi yang tinggi
4. "dingin"
5. Supply Listrik tidak butuh terlalu besar
6. Transistor tidak cepat rusak karena transistor hanya ON pada saat ada sinyal, dan off waktu tidak ada sinyal
7. umumnya lebih kecil dengan watt yang sama Smiley

Cons :
1. Tidak bisa untuk drive speaker karena adanya restriksi penggunaan filter
(karena pada aturan untuk kelas D, Low Pass Filter digunakan untuk merubah sinyal digital menjadi analog, jadi penggunaan hi pass tinggi hampir tidak mungkin dilakukan)
2. Suara Bass kurang bisa terkontrol (buat yang ehem...sq abies!)
3. Gelombang sinus yang dihasilkan cenderung "kotak"

2.5 Class X
Overview :
- Pengembangan lebih lanjut dari Class D, dimana efisiensi ditingkatkan nyaris 100%
- Nama lainnya Digital Class D Amplifier
- Paten Anaba Group (MA Audio, cLif Designs, Visonik, Ultra Linear, dsb.)

Ampli : MA Audio HK 4000D, Visonik 4000XD, cLif Designs CDX-20A, Lightning Audio Storm X1.2000.1D (versi digital)
http://www.ma-audio.com
http://www.clifdesigns.com
http://www.visonik.com

Pro :
1. Tenaga yang sangat besar akibat efisiensi yang tinggi.
2. Hi Current, didesain untuk di "siksa" di 1 ohm secara stabil
3. Panas yang tidak terlalu besar.
4. Sangat dianjurkan untuk Sub2 haram jadah macem Solo X, atau MA HardKore 18"

Cons :
1. mahal.
2. regulasi wattage yang hanya mengijinkan bermain di impedansi rendah
3. Voltage dependant...

2.6 Class T
Overview :
- Trademark dari TRIPATH Technologies
- Menggunakan ADC/DAC chip amps
- Jarang loh Smiley

Contoh ampli : Alpine MRD-F375 (kalo gak salah), MA Audio (lupa kodenya), Phase Linear OPUS series

Pros :
1. efisiensi kelas D, dengan gelombang kelas a/b ? who wouldn't want?
2. dingin

Cons :
1. Mahal dalam hal produksi.
2. Banyak yang kurang menganggap chip amps

sumber : http://www.modifikasi.com/showthread.php...fier-Class

* mohon maaf, tulisan saya edit sedikit dengan tidak bermaksud mengubah isi. berhubung tulisan ini dibuat tahun 2006, mungkin ada sedikit update, dimana ada muncul amplifier class H seperti merk ARC KS dari US.
Mana yang terbaik dari semua kelas tersebut? jawabannya tidak ada, harus disesuaikan dengan peruntukannya. contoh : apakah amplifier Class D adalah yang terbaik buat subwoofer? belum tentu, saya sendiri lebih suka pake Class AB buat subwoofer, dengan alasan output suara bassnya lebih terkontrol, tapi dengan konsekuensi daya yang dihasilkan lebih kecil daripada Class D

Berapa watt yang dibutuhkan?
tergantung kebutuhan speaker, kita menyediakan lebih besar lebih baik, jadi speaker tidak kekurangan daya, tapi apakah daya yang tercantum di spec amplifier selalu akurat? saya jawab tidak. so berhati hati dan bijaksanalah dalam membeli produk amplifier. jangan terpesona dengan watt besar yang tertulis di dus nya, buka manual booknya, lihat berapa watt rms nya per channel.

Semoga membantu dan bermanfaat.
*sekali lagi, thanks to mr.Jey a.k.a. Minds...
Reply
#17
wah mantep bgt ilmunya om @FiQi . paling ga tau teorinya dlu, jd klo bahas audio ga cm bengong.hhehe thx! Miao.PNG
Reply
#18
om fiqi, dari dulu dulu ini sering jadi kepikiran,

kira kira apakah sama konsumsi daya arus dalam sebuah amplifier dengan keluaran outputnya biasanya orang nyebut nya watt RMS

contoh kalo ada amplifier ditulis 200 watt RMS, bisa gak kita artikan kalau kebutuhan daya arus nya juga harus 200watt

thx
Reply
#19
(09-30-2014, 10:47 AM)ady chandra Wrote: om fiqi, dari dulu dulu ini sering jadi kepikiran,

kira kira apakah sama konsumsi daya arus dalam sebuah amplifier dengan keluaran outputnya biasanya orang nyebut nya watt RMS

contoh kalo ada amplifier ditulis 200 watt RMS, bisa gak kita artikan kalau kebutuhan daya arus nya juga harus 200watt

thx

Hehehe...
Power amplifier kan yang menyediakan daya om, jadi kalo ada amplifier ditulis "200 watt RMS", bukan berarti "kebutuhan daya arus nya juga harus 200watt", tapi dia "menghasilkan daya 200 watt dengan stabil dan optimal"....

Nyambung sedikit, lalu bagaimana yang tulisannya "1000 watt max?"
Artinya, dengan situasi dan kondisi tertentu, amplifier tersebut bisa menghasilkan daya mencapai 1000 watt, tapi sekali lagi, dengan situasi dan kondisi tertentu....

Nah kalau ada speaker atau subwoofer yang tertulis "200watt max & 80watt rms", artinya dia akan menghasilkan suara optimal kalau disupply dengan 80 watt daya, kalo mau digeber bisa sampe 200 watt, lebih dari itu kemungkinan jebol, bagaimana kalau power yang dipake di bawah 80 watt? bisa bunyi, tapi tidak optimal....

Kembali lagi, power dan speaker/sub prinsipnya adalah supply dan demand, yang digunakan adalah demand (kebutuhan) dari speaker / subwoofernya. kebutuhan subwoofer 100watt rms maka sediakan power dengan daya minmum 100watt, bagaimana kalo kita sediakan 500watt? ngga masalah, karena yang disedot sama speaker/subwoofer hanya sesuai yang dibutuhkan, lebih baik over power daripada under power, asal jangan digeber melebihi kemampuan speaker/subwoofernya aja...
BrioKustik |
Alpine | DLS | Precision Power PPI | Scanspeak | Stinger | RAMM | Automat | Jacaranda | STP
Mundu Tiga Audio | RawaManGun |
Reply
#20
(10-01-2014, 08:13 AM)FiQi Wrote: Hehehe...
Power amplifier kan yang menyediakan daya om, jadi kalo ada amplifier ditulis "200 watt RMS", bukan berarti "kebutuhan daya arus nya juga harus 200watt", tapi dia "menghasilkan daya 200 watt dengan stabil dan optimal"....

(10-01-2014, 08:13 AM)FiQi Wrote: Nyambung sedikit, lalu bagaimana yang tulisannya "1000 watt max?"
Artinya, dengan situasi dan kondisi tertentu, amplifier tersebut bisa menghasilkan daya mencapai 1000 watt, tapi sekali lagi, dengan situasi dan kondisi tertentu....

Nah kalau ada speaker atau subwoofer yang tertulis "200watt max & 80watt rms", artinya dia akan menghasilkan suara optimal kalau disupply dengan 80 watt daya, kalo mau digeber bisa sampe 200 watt, lebih dari itu kemungkinan jebol, bagaimana kalau power yang dipake di bawah 80 watt? bisa bunyi, tapi tidak optimal....

Kembali lagi, power dan speaker/sub prinsipnya adalah supply dan demand, yang digunakan adalah demand (kebutuhan) dari speaker / subwoofernya. kebutuhan subwoofer 100watt rms maka sediakan power dengan daya minmum 100watt, bagaimana kalo kita sediakan 500watt? ngga masalah, karena yang disedot sama speaker/subwoofer hanya sesuai yang dibutuhkan, lebih baik over power daripada under power, asal jangan digeber melebihi kemampuan speaker/subwoofernya aja...
berarti bisa jadi daya arus dari power supply mobil untuk mengalirkan ke AMPLIFIER lebih kecil dari 200 watt?? tergantung beban yang ditanggung yakni si subwoofer

contoh amplifier 200watt rms, digunakan ke subwoofer 100watt max, daya arus yang terpakai hanya sebesar 100watt

"berarti bisa jadi, ada hal di mana kita harus mengupgrade kelistrikan(alternator, AKI) menjadi lebih gede arus nya, karena harus menanggung beban output yang gede seperti subwoofer itu yang melampaui kemampuan supply kelistrikan di mobil" CMIIW

thx
Reply


Possibly Related Threads...
Thread Author Replies Views Last Post
  Sekilas Mengenai Kabel Audio Mobil FiQi 14 1,907 03-26-2016, 09:54 PM
Last Post: Shan Shine
  Sekilas Mengenai Head Unit dan Processor FiQi 83 14,429 02-04-2016, 01:43 PM
Last Post: FiQi
  Sekilas Mengenai Speaker dan Subwoofer FiQi 112 15,903 02-02-2016, 07:49 AM
Last Post: FiQi



Users browsing this thread: 1 Guest(s)