(08-26-2014, 09:23 AM)Shan Shine Wrote: om fiq...ane liat ada kelas a, b, atau a/b...bah macam apa pula lagi tuh om fiq??
trs ada yang Wattnya berbeda2, sebetulnya komposisi watt diberapa yang dibutuhkan?
mohon pencerahannya suhu??? soalnya keder jg kalo baca2 speknya,...hhehehehe
* Sebenernya ini bukan kapasitas saya menjelaskan, karena ilmu saya belum sampe segitu, saya copas dari salah satu guru saya aja ya, mr.Jey alias Minds dr modcom, ngga tau dimana dia sekarang...
[Tutorial] Amplifier Class
1.1 Introduction
Di mobile environment, sekarang dikenal 4 tipe power yang paling populer :
1. Class a/b (terpopuler)
2. Class D (terpopuler untuk sub)
3. Class A (terpopuler di audiophile)
4. Class X (terpopuler di kalangan SPL mania Tongue)
Kebanyakan power untuk mobile environment( car) menggunakan class a/b...
1.2. Apa Dasar pemilihan kelas?
Kelas dipilih berdasarkan topologi penempatan transistor, feedback yang dipakai dan sebagainya yang sebagai user ,kita gak gitu perlu tau. Kelas juga dipilih berdasarkan gelombang Sinus yang dibentuk (untuk class A dan B)
2.1 Class A
Overview :
- Kelas ampli pertama, hampir semua produk HOME Audio pake kelas ini.
- Suara yang konon "warm"
- Salah satu dari 2 Basic Class dari amplifier.
Amplifier yang memakai : Audison THESIS HV VENTI , TruTechnology A Class, Sinfoni Desiderio, dst. dst. (termasuk, tenggorokan loh)
Pro :
1. Gelombang output (keluaran) murni gelombang sinus (seperti kita berbicara aja), jadi amplifier ini diagung2kan oleh para sq ers yg menginginkan sinyal yang sempurna.
2. Distorsi yang kecil.
3. Tenaga(Power) yang cukup besar.
Cons :
1. PANAS BOS! Karena topologi yang mengharuskan transistor dalam kondisi ON dan arus konstan mengalir ke transistor
2. Efisiensi sangat kecil, sekitar 15% secara praktek akibat panas dan sebagainya. namun efesiensi bisa ditingkatkan oleh penggunaan heatsink dan fan yang bagus
3. Harganya mahal euy, Hampir seluruh amplifier mobil class A berharga 2 digit
4. Kurang cocok untuk mendrive subwoofer akibat (pada umumnya) power class A berjalan pada mode hi voltage , jadi untuk impedansi rendah yang butuh arus tinggi (hi current) kurang bertenaga.
5. Mayan boros aki, akibat constant current drawing pada no.1 Smiley
2.2 Class B
http://upload.wikimedia.org/wikipedi...er_Class_B.png
Overview :
- Kelas dengan efisiensi kedua tertinggi setelah kelas D
- Tidak cocok untuk audio
- Basic Class kedua
- Kalau mau dipaksa untuk audio harus menggunakan teknik push-pull untuk membentuk semi a/b tetapi tidak dianjurkan untuk mendrive sub.
Contoh Amplifier : - (tapi kalo gak salah Braxton pernah keluarin B series yang pake class B )
Pro :
1. Efisiensi sangat tinggi (70% an)
Cons :
1. Tidak cocok untuk audio operation
2.3 Class A/B
http://upload.wikimedia.org/wikipedi..._Push-pull.png
push pull class B yang telah dimodifikasi sehingga jeda antara gelombang phase negatif dan positif bisa direduksi
OVerview :
1. "Penggabungan" antara Sine Wave Output ala Class A dan efisiensi Class B
2. Sangat Cocok untuk penggunaan amplifier untuk car environment
3. Kelas Amplifier yang paling populer
Pro :
1. Panas yang dihasilkan relatif rendah (dibanding Class A)
2. Supply Listrik yang diperlukan tidak begitu tinggi
3. Harganya relatif murah
4. Semi Sine Wave mendekati Class A
5. Efisiensi cukup tinggi (sekitar 40-50%)
6. Suara yang terkontrol (terutama untuk drive sub)
Cons :
1. Gelombang mungkin sedikit rusak
2. Sangat bergantung pada power supply untuk tenaga
3. Sangat bergantung pada transistor
4. Heatsink harus bisa menghantarkan panas dengan baik
2.4 Class D
Overview:
- Amplifier dengan efisiensi tertinggi dan terhitung dingin
- Amplifier populer untuk SPL
- Merupakan amplifier yang menggunakan teknik PWM (pulse width modulator) jadi signal analog, diubah ke digital, baru dijadikan analog lagi.
Pro :
1. VERY RECOMMENDED FOR SUB!
2. Efisiensi tertinggi (80-90%)
3. Tenaga yang cukup besar walaupun watt kecil akibat efisiensi yang tinggi
4. "dingin"
5. Supply Listrik tidak butuh terlalu besar
6. Transistor tidak cepat rusak karena transistor hanya ON pada saat ada sinyal, dan off waktu tidak ada sinyal
7. umumnya lebih kecil dengan watt yang sama Smiley
Cons :
1. Tidak bisa untuk drive speaker karena adanya restriksi penggunaan filter
(karena pada aturan untuk kelas D, Low Pass Filter digunakan untuk merubah sinyal digital menjadi analog, jadi penggunaan hi pass tinggi hampir tidak mungkin dilakukan)
2. Suara Bass kurang bisa terkontrol (buat yang ehem...sq abies!)
3. Gelombang sinus yang dihasilkan cenderung "kotak"
2.5 Class X
Overview :
- Pengembangan lebih lanjut dari Class D, dimana efisiensi ditingkatkan nyaris 100%
- Nama lainnya Digital Class D Amplifier
- Paten Anaba Group (MA Audio, cLif Designs, Visonik, Ultra Linear, dsb.)
Ampli : MA Audio HK 4000D, Visonik 4000XD, cLif Designs CDX-20A, Lightning Audio Storm X1.2000.1D (versi digital)
http://www.ma-audio.com
http://www.clifdesigns.com
http://www.visonik.com
Pro :
1. Tenaga yang sangat besar akibat efisiensi yang tinggi.
2. Hi Current, didesain untuk di "siksa" di 1 ohm secara stabil
3. Panas yang tidak terlalu besar.
4. Sangat dianjurkan untuk Sub2 haram jadah macem Solo X, atau MA HardKore 18"
Cons :
1. mahal.
2. regulasi wattage yang hanya mengijinkan bermain di impedansi rendah
3. Voltage dependant...
2.6 Class T
Overview :
- Trademark dari TRIPATH Technologies
- Menggunakan ADC/DAC chip amps
- Jarang loh Smiley
Contoh ampli : Alpine MRD-F375 (kalo gak salah), MA Audio (lupa kodenya), Phase Linear OPUS series
Pros :
1. efisiensi kelas D, dengan gelombang kelas a/b ? who wouldn't want?
2. dingin
Cons :
1. Mahal dalam hal produksi.
2. Banyak yang kurang menganggap chip amps
sumber : http://www.modifikasi.com/showthread.php...fier-Class
* mohon maaf, tulisan saya edit sedikit dengan tidak bermaksud mengubah isi. berhubung tulisan ini dibuat tahun 2006, mungkin ada sedikit update, dimana ada muncul amplifier class H seperti merk ARC KS dari US.
Mana yang terbaik dari semua kelas tersebut? jawabannya tidak ada, harus disesuaikan dengan peruntukannya. contoh : apakah amplifier Class D adalah yang terbaik buat subwoofer? belum tentu, saya sendiri lebih suka pake Class AB buat subwoofer, dengan alasan output suara bassnya lebih terkontrol, tapi dengan konsekuensi daya yang dihasilkan lebih kecil daripada Class D
Berapa watt yang dibutuhkan?
tergantung kebutuhan speaker, kita menyediakan lebih besar lebih baik, jadi speaker tidak kekurangan daya, tapi apakah daya yang tercantum di spec amplifier selalu akurat? saya jawab tidak. so berhati hati dan bijaksanalah dalam membeli produk amplifier. jangan terpesona dengan watt besar yang tertulis di dus nya, buka manual booknya, lihat berapa watt rms nya per channel.
Semoga membantu dan bermanfaat.
*sekali lagi, thanks to mr.Jey a.k.a. Minds...